Pernahkah kalian berpikir bagaimana makhluk hidup bisa bertahan dan berkembang di lingkungan mereka? Setiap makhluk hidup—baik tumbuhan, hewan, maupun manusia—tidak bisa hidup sendiri. Mereka selalu berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Inilah yang dipelajari dalam Ekologi,
Ekologi dalam arti proses alam sejak lama sudah dikenal, sejalan dengan Sejarah manusia. Sebagai contoh Tumbuhan memerlukan sinar matahari, tanah dan air. Tumbuhan menjadi makanan hewan, Hewan menjadi makanan hewan lain. Proses secara alami juga terjadi pada kelahiran, kehidupan, pergantian generasi dan kematian, secara keseluruhan telah menjadi pengetahuan manusia. Pproses ini berlangsung secara berkesinambungan mengikuti apa yang dinamakan hukum alam atau proses yang terjadi secara alam. Kata ekologi pertama kali diperkenalkan oleh Ernest Haeckel yaitu seorang ahli biologi yang berkebangsaan Jerman pada tahun 1869. Ernest Haeckel mendefenisikan ekologi sebagai suatu pengetahuan yang berkaitan dengan hubungan antara suatu organisme dengan lingkungannya (Kutschera & Farmer, 2020).
Selanjutnya ekologi dikenal dengan cabang ilmu yang mempelajari hubungan antara makhluk hidup (biotik) dan antara makluk hidup dengan liingkungannya (Abiotik) atau suatu cabang ilmu yang mempelajari pengaruh faktor lingkungan terhadap jasad hidup sehingga sudah dipastikan setiap makluk hidup tidak dapat hidup sendiri-sendi atau terisolasi (Rosmawati T, 2017).. Keberadaan /eksistensi suatu makaluk hidup di bumi disebabkan karena adanya hubungan timbal balik antara sesama makluk hidup dengan lingkungannya. Ekologi sebagai ilmu terus berkembang yang kemudian membawa kita pada Ilmu Lingkungan Hidup (Environmental Sciences) dan Biologi Lingkungan (Envirinmental Biology) yang sesunguhnya merupakan ilmu tersendiri.
Kalian baru saja menonton video tentang peran maggot Lalat Tentara Hitam (BSF) dalam ekosistem. Dari video tersebut, kalian dapat melihat bagaimana makhluk kecil ini memiliki peran besar dalam mengurai limbah organik dan memberikan manfaat bagi lingkungan.
Dalam konteks ekologi, Black Soldier Fly (BSF) memiliki peran yang sangat penting sebagai decomposer atau pengurai. BSF, khususnya pada tahap larva atau yang dikenal sebagai maggot, mampu menguraikan limbah organik dengan sangat efisien, termasuk sisa makanan, limbah dapur, dan limbah pertanian (OUNGA, 2023). Kemampuan ini menjadikan maggot BSF sebagai salah satu solusi inovatif dalam pengelolaan limbah yang berkelanjutan, terutama di lingkungan urban dan pedesaan yang menghadapi tantangan pengelolaan sampah (Winandika et al., 2024).
Gambar 1. Maggot mengkonsumsi limbah organik (Limbah buah).
Maggot BSF juga memainkan peran penting dalam rantai makanan ekosistem. Setelah menyelesaikan tahap larva, maggot menjadi sumber pakan kaya nutrisi bagi hewan seperti unggas, ikan, dan reptile (Yuwono & Mentari, 2018). Siklus hidup BSF yang melibatkan daur ulang bahan organik menjadi biomassa bernutrisi tinggi menunjukkan efisiensi alaminya dalam mengubah limbah menjadi sumber daya yang bernilai. Selain itu, maggot BSF tidak bersifat sebagai vektor penyakit, berbeda dengan lalat rumah (Musca domestica), sehingga keberadaannya aman di lingkungan manusia dan ternak (Yuwono & Mentari, 2018).
Secara ekologis, BSF memberikan kontribusi positif terhadap penurunan gas rumah kaca. Proses penguraian limbah oleh maggot menghasilkan lebih sedikit metana dibandingkan dengan pembusukan alami atau penguraian oleh mikroorganisme lainnya. Dengan demikian, BSF tidak hanya membantu mengurangi limbah organik tetapi juga berkontribusi pada mitigasi perubahan iklim (Izati et al., 2024). Keberadaan BSF juga mendukung keberlanjutan ekosistem tanah karena sisa penguraian oleh maggot dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik yang meningkatkan kesuburan tanah.
Gambar 2 Limbah rumah tangga
Sumber: https://www.dekoruma.com/artikel/92475/manfaat-pupuk-organik
Keberadaan mereka tidak hanya bermanfaat untuk pengelolaan limbah tetapi juga mendukung ekonomi sirkular dengan menghasilkan produk bernilai tinggi seperti pakan ternak dan pupuk organic. Oleh karena itu, BSF dan maggotnya memiliki peran strategis dalam menciptakan ekosistem yang lebih sehat dan berkelanjutan.